Kamis, 09 April 2015

OLOS : Si Kecil yang Mengguncang Lidah

Tampilan olos sesaat setelah keluar dari penggorengan
Olos merupakan jajanan tradisional dari daerah Tegal. Sekilas tampak luarnya terlihat seperti cimol atau cilok khas Bandung, karena terbuat dari aci dan berbentuk bulat. Bedanya, di dalam olos ini terisi dengan sayuran dan cabe rawit utuh. Dalam satu gigitan saja, anda akan merasakan sensasi pedasnya cabe rawit sampai ke tenggorokan. Walaupun pedas, namun olos selalu sukses membuat ketagihan siapa pun yang mencicipinya. 
Olos akan terasa sangat enak apabila dimakan selagi hangat. Seperti halnya makanan yang terbuat dari aci lainnya, olos akan menjadi keras dan susah digigit apabila sudah dingin. Si bulat ini cocok untuk ngemil di sore hari, apalagi jika ada teh panas yang menemaninya. lengkap sudah!
Jajanan ini baru populer sekitar lima tahun silam, masih terhitung baru dibandingkan dengan kepopuleran tahu aci dan nasi lengko. Awalnya olos hanya dijual di beberapa daerah di Kabupaten Tegal saja. Namun lambat laun kepopuleran jajanan ini melonjak hingga ke daerah-daerah tetangga seperti Kota Tegal dan Brebes. Beberapa pedagang olos bahkan membuat inovasi baru dengan mengganti isi olos yang tadinya sayuran menjadi sosis atau ayam, tentu saja tetap ada cabe rawit di dalamnya.

Saat ini hampir setiap sudut jalanan Kota Tegal pasti ada penjual olos, tidak sulit menemukannya. Biasanya mereka berjualan dari pagi sampai sore. Jarang sekali menemukan penjual olos yang masih buka di malam hari. Harganya berbeda-beda tergantung pada si penjual. Ada yang 500 rupiah per satuannya, ada juga yang menjual dengan harga 1000 rupiah per 3 buah. Walaupun penjual olos sudah sangat banyak di Tegal dan sekitarnya, namun sayangnya olos masih sangat sulit ditemukan diluar Tegal. Jadi, sangat disayangkan jika anda mampir ke kota bahari namun tidak mencicipi jajanan yang menggigit lidah ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar