Setelah memasuki gerbang Desa Kasongan, anda akan
melihat puluhan galeri yang berjajar di sepanjang jalan. Itu baru yang
dipinggir jalan raya, masih banyak galeri lain yang tidak terlihat dari jalan
raya karena memang letaknya yang agak di dalam. Wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang datang
berkunjung akan disambut dengan ramah oleh para penduduknya. Selain membeli gerabah atau sekedar untuk melihat-lihat, pengunjung juga bisa mengikuti pelatihan tentang cara membuat gerabah mulai dari penggilingan,
pembentukkan, penjemuran, pembakaran, hingga finishing.
Desa ini sudah sejak lama dijadikan sebagai desa wisata dan merupakan salah satu asset berharga yang
dimiliki oleh Yogyakarta. Berdasarkan informasi dari
penduduk setempat, konon sejak zaman Belanda, Desa Kasongan sudah menjadi sentra penghasil gerabah. Hingga kini, usaha tersebut masih dijalankan bahkan diberi pengakuan dan penghargaan oleh pemerintah
setempat.
Proses pembuatan gerabah melibatkan penduduk sekitar yang tidak memiliki pekerjaan tetap. Pihak keluarga maupun pihak penanggung jawab masing-masing
galeri sebagian besar mempekerjakan tetangga-tetangganya. Hal tersebut guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka.
Untuk pemasaran produknya, masing-masing
galeri memiliki cara sendiri-sendiri. Ada yang masih tradisional, seperti
memasarkan dengan promosi dari mulut ke mulut. Mereka sama sekali tidak
mengiklankan produknya melalui media, hanya mengandalkan pada banyaknya
wisatawan yang datang. Ada juga yang sudah memakai media online sebagai sarana
penjualannya. Mereka menjual produknya secara online dengan membuat website
galeri mereka. Dengan adanya website tersebut semakin memudahkan proses
transaksi. Jika ada pembeli yang berdomisili jauh dari Desa Kasongan, cukup dengan mengirimkan e-mail berisi
form pemesanan. Produk akan dikirim dan diantarkan sesuai dengan alamat yang tertera.
Kerajinan gerabah dari Desa Kasongan ini
sudah banyak dipasarkan hampir ke seluruh Indonesia. Jakarta, Bandung,
Surabaya, Bali, dan beberapa kota di luar Jawa lainnya. Bahkan tidak sedikit wisatawan asing yang juga membeli gerabah buatan warga
Desa Kasongan ini, baik dalam skala kecil (satuan) hanya untuk koleksi, maupun
dalam skala besar untuk dijual kembali di negaranya masing-masing. Seperti
misalnya Singapura,
Malaysia, Jepang, India, Korea, Australia, bahkan juga di beberapa Negara
Eropa.
Galeri Foto :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar