Amron Badriza, enterpreneur muda dari Unissula Semarang |
Amron Badriza adalah
seorang mahasiswa Fakultas Teknologi Industri jurusan Teknik Informatika Universitas
Islam Sultan Agung (UNISSULA) Semarang. Mahasiswa yang kini duduk di semester 6
ini adalah pencetus ide didirikannya UKM Inkubator
Bisnis di Unissula. Seperti halnya “inkubator”, Inkubator Bisnis merupakan
UKM yang menjadi wadah bagi mahasiswa Unissula yang memiliki minat dalam bidang
bisnis, ingin memulai bisnis, ataupun ingin mengembangkan bisnisnya. UKM ini
membuka kesempatan seluas-luasnya bagi siapapun yang serius ingin bergabung.
Ketertarikannya
mendirikan UKM Inkubator Bisnis ini bermula ketika dirinya mengikuti seminar
bertema Kewirausahaan di gedung rektorat Unissula. Saat itu pembicara seminar
adalah Bapak Bagus, seorang pengusaha obat dan air mineral di Ambarawa. Usai mengikuti
seminar itu, Amron memiliki tekad kuat untuk mulai berwirausaha. Ia kemudian
berkonsultasi dengan Pak Bagus tentang idenya untuk memulai bisnis di Unissula.
Gayung bersambut, Pak Bagus bersedia membantu dan menjalin kerja sama dengan
Amron.
Akhirnya dibantu oleh
Pak Bagus dan Pak Seno (yang saat ini menjadi pembimbing sekaligus penanggung
jawab UKM Inkubator Bisnis), UKM Inkubator Bisnis berhasil didirikan. UKM ini
diresmikan secara langsung oleh Wakil Rektor 3 pada tanggal 1 Januari 2014
lalu, dengan Amron sebagai General Manager-nya.
Namun nama Inkubator Bisnis hanya bertahan selama satu semester. Dengan melalui
berbagai pertimbangan, Inkubator Bisnis berganti nama menjadi “Kewirausahaan Unissula” hingga
sekarang.
“Kenapa diganti nama ya
supaya lebih to the point dan jelas
maksudnya, karena nama inkubator itu sendiri masih terdengar ambigu di telinga
orang-orang, apalagi inkubator bisnis. Akhirnya kita memutuskan untuk mengganti
nama jadi Kewirausahaan supaya orang-orang lebih aware kalau UKM ini adalah tempat usaha, tempat untuk belajar
memulai usaha” ujar mahasiswa asal Pati ini.
Sebenarnya ini bukan
pertama kalinya Amron terjun ke dunia bisnis. Pada tahun 2009, jauh sebelum
dirinya menjadi mahasiswa, Amron sudah mencoba beberapa usaha kecil seperti
jual pulsa dan ternak kelinci. Lambat laun keinginannya untuk berwirausaha
semakin kuat. Setelah mendirikan Inkubator Bisnis, ia menjadi penjual kebab
dari salah satu franchise untuk
mengisi stan di UKM yang digagasnya itu.
Kecintaannya terhadap
dunia wirausaha membuat mahasiswa yang hobi membaca ini sempat membuat dirinya
galau. Saat memasuki semester 5, Amron sempat merasa ingin pindah jurusan
manajemen. Dirinya bahkan sudah mencari informasi tentang bagaimana perkuliahan
manajemen. Namun saat ia mengutarakan niat untuk pindah jurusan kepada orang
tuanya, orang tuanya menentang keras. Mereka menyayangkan jika anaknya sampai
pindah jurusan di tahun kedua ia kuliah. Menuruti perintah kedua orang tuanya,
Amron mengurungkan niatnya untuk pindah jurusan dan memilih tetap bertahan
dengan jurusannya hingga lulus.
Kini bisnisnya di UKM
Kewirausahaan mulai menanjak. Amron bisa menghasilkan 300 hingga 400 ribu
setiap harinya, atau kurang lebih 2 hingga 3 juta per bulan. UKM Kewirausahaan
bahkan memiliki karyawan tetap dengan gaji yang lumayan untuk menambah uang
saku mahasiswa. Walaupun bisnisnya belum merambah diluar Unissula, ini
merupakan awal pencapaian yang baik di usianya yang bahkan belum genap 22
tahun.
“Dunia wirausaha memang sulit untuk diprediksi
dan penuh resiko. Kuncinya adalah berani mengambil resiko. Kuatkan niat dan
siapkan mental. Jangan pernah takut untuk memulai usaha, selalu optimis dan
tidak usah takut untuk rugi”.
Amron berharap dirinya
bisa menjadi seorang businessman
sukses di masa depan seperti tokoh wirausaha idolanya, Rasulullah SAW.
Menurutnya, Nabi Muhammad SAW adalah seorang businessman sejati yang patut diteladani dan diidolakan oleh umat
manusia.
Jika ingin lebih
mengenal sosok Amron, anda bisa mengunjungi blognya di www.amronbadriza.blogspot.com atau dengan mengirim
e-mail ke badriza@asia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar