Promasan merupakan nama sebuah desa kecil di lereng gunung
Ungaran. Desa ini terletak pada ketinggian 1800 MDPL dan hanya memiliki sedikit
penduduk. Saat mendaki, jarang terlihat rumah-rumah penduduk. Mungkin hanya
10-15 rumah saja, itupun letaknya saling berjauhan satu sama lain. Dari atas
puncak gunung Ungaran, kita dapat melihat desa ini dengan jelas, karena
Promasan adalah desa terakhir sebelum kita mencapai puncak pendakian (2050
MDPL).
Desa Promasan memiliki keindahan alam yang akan membuat kita
terkagum-kagum. Sejauh mata memandang, kita akan disuguhkan oleh hamparan kebun
teh yang sangat luas. Bersih, hijau, asri, dan menyejukkan mata tentunya. Kebun
teh ini memberikan kehidupan bagi penduduknya, karena hamper semua penduduk Desa
Promasan bermata pencaharian sebagai pemetik (petani) daun teh. Dibawah kebun
teh, kita akan menemukan sebuah goa Jepang. Goa ini merupakan sisa peninggalan
Jepang saat menduduki Indonesia pada waktu itu, sebagai bukti kekejaman romusha
.Akses untuk menuju kebun teh Promasan dapat melalui dua
jalur. Pertama dari Boja, Kendal atau dari Jimbaran, Sidomukti (Pos Mawar).
Waktu itu saya memilih untuk mendaki melalui jalur kedua, dari Sidomukti. Dari
Pos Mawar, kita harus berjalan mendaki gunung menuju arah puncak. Membutuhkan
waktu setidaknya dua jam untuk sampai ke kebun teh. Jika track becek dan licin, akan memakan waktu lebih lama lagi.
Ditengah perjalanan, terdapat sungai dan air terjun kecil
yang menyegarkan. Kita bisa beristirahat sejenak untuk melepas lelah sembari
minum air pegunungan. Dari air terjun menuju kebun teh memakan waktu kurang
lebih satu jam. Setelah melewati sungai dan hutan, kita akan melewati kebun
kopi. Di penghujung jalan dengan pemandangan kebun kopi, kita akan menemui
pertigaan jalan. Jika ke arah kiri (naik) kita menuju puncak gunung, sedangkan
ke kanan kita akan melihat hamparan hijau kebun teh yang sangat luas.
Dua jam berjalan mendaki di track yang cukup terjal tidak akan sia-sia setelah melihat kebun
teh Promasan. Perkebunan teh terlihat sangat cantik, tidak ada sampah
berserakan. Udara yang sejuk dan aroma daun teh membuat kita betah berlama-lama
disini. Benar-benar sebuah kesatuan alam yang tersinergi dengan baik dan
berkesinambungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar